“Jika kau berjumpa dengan Zakiah, tak perlulah banyak kata, Boi, tak perlu banyak lagak, tak perlu bawa bunga segala. Cukup kau tunjukkan raut muka bahwa kau bersedia menyuapinya nanti jika ia sakit, bersedia menggendongnya ke kamar mandi jika sudah renta tak mampu berjalan. Bahwa, kau, dengan segenap hatimu, bersedia mengatakan di depannya betapa jelitanya ia, meski wajahnya sudah keriput seperti jeruk purut, dank au bersedia tetap di situ, tak kemana-mana, di sampingnya selalu, selama empat puluh tahun sekalipun….”
Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Bentang. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar