Jumat, 26 Desember 2014

R.I.N.D.U part II

Ternyata panjang sekali cerita tentang merindu ini, hihihiii.. aslinya sih rindu menulis di blog ini :D. 

Ya saya merindukan teman-teman semasa kecil saya, mereka banyak sekali.. mereka sudah seperti saudara sendiri dan punya arti sendiri buat saya. Alhamdulillah salah satu teman terbaik saya sudah menajalankan sunnah Rasull, yaitu menunaikan pernikahan dengan orang disayangi, dicintai, dan inshaa Allah bisa menjadi imam yang baik untuknya.. Barakallah ya cantik.. senang sekali rasanya melihat dirinya melepas masa lajang.. banyak do'a yang terlantunkan untuk dirinya.. 

Selalu.. setiap kali mendatangi undangan pernikahan terlontar pertanyaan "kapan menyusul", saya rasa hal ini tidak hanya terjadi pada saya ya.. karena setiap omongan adalah do'a maka saya pun menjawab "secepatnya dan tidak akan ditunda terlalu lama", lalu mereka pun diam. 

Ketika melihat sahabat saya bersanding di pelaminan, saya langsung merindukan masa kecil kami yang bisa saya sebut sempurna. Sempurna, karena kami mengalami fase yang mungkin anak jaman sekarang sudah jarang melakukannya. Ya, kami generasi 90'an, ketika kami TK ataupun SD permainan kami masih menggunakan kertas, batu, karet, kayu, dsb. Kami terbiasa membuat permainan sendiri, tidak seperti sekarang, mainan tersebut tinggal dirangkai atau tidak kamu sentuh untuk memainkannya. Kami pada masa itu belum mengenal gadget, playstation, internet, dsb. Kami hanya mengenal permainan seperti lompat kodok, main karet, main polisi-polisian (kejar-kejaran per kelompok), main benteng, petak umpet, meriam bambu, badus (semacam permainan baseball), gerobak sodor, takraw, bahkan kami punya markas di atas pohon, aslinya sih di atas genteng rumah orang tapi naiknya lewat pohon.

Kami juga sudah mengenal lawan jenis saat itu, yaaaa.. cimon-cimon laah saat itu. Saya termasuk orang yang pemalu saat itu, ketika menyukai lawan jenis kebetulan dia anak dari RT sebelah.. :p yaaah hanya mampu memandangi nya lewat balkon rumah, dan itu hanya terjadi 1 minggu sekali, dihari jumat saja ketika dia ingin pergi ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat jumat.. lucu.. ingin mengulang semua itu rasanya..

Sekarang semua sudah bertambah besar, sudah dewasa, usianya sudah berkepala 2, alias sudah 20 tahunan. Namun sampai sekarang semuanya masih berteman, walau sudah jarang berkomunikasi. Ya pergantian tahun membuat teknologi semakin canggih, keberadaan sosial media membuat kami masih bisa menjaga silaturahmi. Semoga pertemanan ini masih bisa terus terjaga, sampai kita memiliki anak dan kita menua.. semoga.. aamiin..

Kamis, 25 Desember 2014

R.I.N.D.U part I

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Rindu sekali rasanya ingin memposting sesuatu disini.. ya, terakhir posting pada April 2013 tahun lalu, dan sekarang sudah mau 2015. Apa daya rasa malas dan kesibukan mulai menyeruak, sehingga blog ini seringkali terbengkalai..

Banyak sekali cerita, banyak sekali asa yang ingin diluapkan. 

Alhamdulillah wa syukurillah sekali perkuliahan untuk program sarjana saya sudah selesai, walau sebenarnya ngaret 1 semester, hehehe.. dan sekarang saya berhak menyandang gelar sebagai Sarjana Gizi. Terimakasih buat kedua orangtua yang sudah mau membiayai sekolah hingga menjadi sarjana, semoga perkuliahan berikutnya bisa dengan biaya sendiri.. aamiin ya rabb..

Terimakasih Institut Pertanian Bogor (IPB) tercinta, sudah 6 tahun memberikan saya ilmu, mengajari saya banyak hal, dan teman-teman yang tidak bisa dilupakan. Maaf, jika selama saya menjadi mahasiswi sedikit sekali kontribusi saya untuk mu. Saya cukup bangga menjadi bagian dari IPB. Cukup bangga karena saya kuliah masih biaya dari orangtua, maka saya akan bilang "bangga" bila saya kuliah dengan biaya sendiri atau beasiswa karena prestasi, hehehe

Lulus sarjana di usia 24 tahun, cukup tua ya untuk lulusan sarjana.. hahahaha. Usia sudah 24 tahun, sudah lulus kuliah, pertanyaan yang pertama kali muncul di dalam pikiran saya adalah, "apa yang akan saya lakukan setelah ini?", bekerja? ya itu adalah jawaban pertama, tapi muncul kembali pertanyaan selanjutnya, dimana? pekerjaannya seperti apa? apa saya mampu? mampukah saya beradaptasi dengan cepat? akankah saya memiliki partner kerja yang sesuai dengan maunya saya? mampukah saya bekerja dalam tim yang didalamnya orang-orangnya tidak sependapat dengan saya? Pertanyaan terus mengalir.. ada sedikit ketakutan untuk memulai berdiri sendiri, ya, selama ini saya tidak pernah jauh-jauh dari orangtua, punya masalah sedikit cerita ke ibu, terus dapat solusi, sekarang sudah tidak bisa lagi seperti itu, saya tau bahwa saya harus berusaha sendiri, menyelesaikan masalah sendiri, tidak dengan cara kekanakan, kalau tidak suka ya diamkan saja orangnya atau tidak usah ditegur sapa, sekarang sudah tidak bisa lagi seperti itu. 

Usia ini tidak pernah kembali menjadi 15 tahun, pemikiran, perilaku, setidaknya disesuaikan dengan usia, yaaa jangan tua-tua banget lah yaaa.. sesuai saja sudah cukup. Ntahlah semakin bertambahnya usia saya semakin merindukan masa ketika kecil, saat usia saya 10 tahun, 14 tahun, rasanya saat itu menyenangkan sekali. Alhamdulillah.. saya memiliki masa kecil yang bahagia, sehingga seringkali merindukan hal-hal terjadi ketika saya kecil. Terimakasih ibu, bapak, mbak, adik-adik, serta teman-teman sepermainan ruri, yuni, rozi, bella, anis, arif, dhio, tama, mike, nova, wulan, mita, restu, rista, roka, mutia, kiki, rima, reza, dan semuanyaaaaaaa... Semoga anak-anak kita nanti memiliki masa kanak-kanak yang bahagia seperti yang kita alami dulu ya guys.. miss you guys, much more!!